Satu hal yang saya suka dari kamera Canon 5D MarkII adalah kedalaman foto dan noise yang sangat rendah pada ISO tinggi selain seabreg fasilitas yang membuat kamera ini memang pantas menyandang harga selangit. Foto sate kikil di atas diambil pada ISO 2000, hanya dilakukan edit auto color dan auto level dan hasilnya bisa anda nilai sendiri. Kamera ini memang bukan untuk para fotografer olah raga yang banyak mengandalkan kecepatan shutter untuk menangkap momen karena kecepatan jepretnya sangat rendah, hanya 3.9 fps. Seharian saya menggauli kamera ini untuk melakukan pemotretan makanan dan di bawah adalah hasilnya berikut kesan saya terhadap salah satu jagoan Canon ini.
Archive for the ‘Photography’ Category
Canon 5D MarkII untuk Food Photography
June 23, 2010Imlek di Vihara Ho Tek Tjeng Shin
February 14, 2010Foto-foto yang diambil menjelang perayaan Imlek di Vihara Ho Tek Tjeng Shin, Jl. Prof Dr. Satrio, Jakarta Selatan tanggal 13 Februari 2009. Menggunakan kamera Canon 40D dengan tiga lensa : Canon EF 24-70mm/f2.8L USM, Canon EF 17-40mm/f4L USM, Canon EF 70-200mm/f2.8: IS.
Gong Xi Fa Cai!
Khung Xie Fat Jay
Tamron 17-50mm/f2.8 Vibration Compensation
January 7, 2010Saya sedang mencoba lensa keluaran baru dari Tamron, sebuah perusahaan Jepang yang senang sekali memberi nama panjang dan susah dihafal untuk produk keluarannya : Tamron SP AF17-50mm F/2.8 XR Di-II VC LD Aspherical (IF). Di kamera dengan crop factor 1.6 seperti Canon 40D, 50D, atau 500D jangkauan lensa Tamron ini menjadi 26-78mm, sebuah medium zoom dengan jarak fokal yang cukup bersahabat dan bisa digunakan untuk keperluan memotret sehari-hari. Kalau anda saat ini sedang kebingungan mencari lensa pengganti kameranya mungkin lensa terbaru keluaran Tamron ini bisa dijadikan kandidat yang patut dipertimbangkan di antara sekian banyak pilihan lensa yang seringkali justru membuat kebingungan dan dilema berkepanjangan.
Canon 24-70 atau 24-105 : ad infinitum
November 4, 2009Canon mengeluarkan dua lensa yang sangat menggoda yakni Canon EF 24-70mm/f2.8L USM dan Canon EF 24-105mm/f4 IS USM. Perdebatan yang mana harus dipilih antara kedua lensa ini memenuhi berbagai forum fotografi dengan argumen yang tiada habisnya. Maklum banyak orang menilai bahwa kedua lensa ini sama2 menawarkan keunggulan sekaligus beberapa poin minus yang mengakibatkan lamunan panjang sebelum mengkosongkan isi dompet di kasir toko kamera. Jadi yang mana akan dipilih ? Pengalaman pribadi saya moga2 bisa membantu dalam memecahkan saat harus memilih di antara kedua lensa ini.
Food photography itu … gampang !
June 22, 2009Foto makanan di atas hanya diambil dengan satu lensa dan teknik pencahayaan seadanya, tidak lebih. Jadi siapa bilang kalau hobi atau profesi ini harus bermodal besar seperti fashion atau wedding? Untuk kesekian kalinya, artikel ini akan berbagi pengalaman pribadi saya dalam bidang food photography yang sangat menyenangkan sekaligus mengenyangkan 🙂 Bukankah ada satu pendapat bahwa bila anda menguasai teknik di bidang food photography maka tidak susah untuk masuk ke bidang foto yang lain. Tertarik ?
Food photography … lagi
March 22, 2009Ini hasil foto makanan untuk sebuah restoran di kawasan Tebet Jakarta. Konsepnya makanan rumahan yang menyajikan menu-menu yang sudah banyak dikenal oleh kita. Semua foto diambil dengan kamera Canon 40D dan lensa andalan Canon EFS 60mm/f2.8 Macro USM. Enjoy.
Toy Camera, bukan sekedar mainan
January 27, 2009Kamera digital menawarkan segudang kemudahan, kepraktisan, hasil tokcer, dan eksplorasi kreativitas tak terbatas. Teknologi yang semakin maju membuat siapa saja bisa merekam gambar hanya dengan menekan tombol shutter dan klik hasilnya bisa langsung dilihat. Kalau kurang sempurna tinggal hapus dan ulangi lagi prosesnya dari awal. Akan tetapi, kesempurnaan teknologi kamera digital ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan keinginan sebagian orang yang justru mencintai keterbatasan toy camera atau kamera mainan yang sedang naik daun digandrungi para penggemarnya di Indonesia. Saya ngobrol bareng dengan komunitas ini saat mereka sedang hunting di kota Bandung libur Imlek kemarin.
Karena bangunan bisa berbicara
December 31, 2008Saya selalu menekankan bahwa memotret arsitektur itu merupakan latihan mengasah kepekaan mata kita terhadap bentuk. Bahwa sebongkah bangunan yang merupakan benda mati bisa kita “hidupkan” melalui kejelian mata kita mengambil sudut pandang yang menarik. Saya belajar motret serius dimulai dengan mengabadikan bangunan atau gedung yang bertebaran di kota Bandung. Berdasarkan pengalaman pribadi, inilah latihan fotografi yang sangat efektif untuk mengasah kemampuan kita belajar komposisi, pencahayaan, distorsi, sudut pandang atau perspektif.
Banten Foto Club : Food Photography
December 18, 2008Weekend tadi akhirnya saya memenuhi undangan Kang Rusman dari kota Serang Banten untuk sharing mengenai food photography dengan para anggota Banten Foto Club. Ini bukan nama klub fotografi mereka, cuma saya saja yang menamakannya demikian supaya gaya, 🙂 Di sebuah resort Saung Kuring di kota Serang bersama kurang lebih 20an orang anggota komunitas ini kami saling berbagi pengalaman motret masing2. (more…)
Suatu siang di pinggiran Jakarta
November 27, 2008Suhu saat itu berkisar 33 derajat celcius dan inilah tujuh foto hitam putih tentang keseharian para buruh pabrik garmen saat mereka bekerja.