Jalanan hingga cafe, sama nikmatnya

culinary

Orang Bandung punya kegemaran aneh dalam hal menamakan kuliner mereka. Mie bakso yang sebenarnya berasal dari Solo itu disingkat menjadi “Basrun” atau  “Baso Runtah” karena berdekatan dengan tempat pembuangan sampah (runtah). Abah Mamad penjual bandros (kue pancong) akan berteriak  “Cihuuy” suatu ekspresi kegembiraan yang kemudian menjadi merek dagangannya sejak tahun 1973. Dibalik berbagai nama aneh tersebut banyak cerita2 menarik dibalik keuksesan mereka mendulang pengunjung yang tak henti memenuhi gerai mereka. Mari jalan dengan saya menyusuri jajanan di kota ini.

kupat

KUPAT TAHU GEMPOL

Sarapan pagi bisa kita mulai di kupat tahu yang berlokasi di Pasar jalan Gempol. Ini makanan yang berupa lontong, toge, tahu yang disiram bumbu kacang hampir sama dengan ketoprak. Salah satu kekhasan yang membuat tempat ini selalu ramai adalah rasa bumbu kacangnya yang kental dengan aroma harum selain sayurannya yang segar. Sayangnya tempat duduk hanya beberapa meja, jadi kalau saat pengunjung ramai, banyak yang menikmati di dalam kendaraan masing2. Harga per porsi hanya 9 ribu dan tentu saja mengenyangkan. Pemiliknya ibu Haji Yayah sudah berbisnis sejak tahun 1965 dan sekarang sudah memiliki cabang di berbagai tempat seperti jalan Setiabudi, jalan Braga, Bandung Electronic Center, dan Gasibu. Hanya kalau anda bermaksud ke sini harus sepagi mungkin karena biasanya kupat tahu bu H. Yayah sudah tandas sebelum saat makan siang.

bandros

Nah ini dia si “cihuy”, kue bandros khas kota Bandung yang lokasinya berdekatan dengan Kupat tahu Gempol atau di jalan Tirtayasa. Bandrosnya mempunyai banyak variasi rasa seperti keju, coklat, manis, asin, dan susu. Harganya hanya 6 ribu untuk topping coklat atau keju dan setengahnya untuk yang manis/asin polos. Abah mamad yang kelahiran Garut sudah memulai menjajakan bandrosnya sejak tahun 60an ! dan terus  memberikan kenikmatan rasa bandrosnya bagi para pecinta kuliner ini.

baso

Ini yang tadi saya sebut dengan bakso runtah sebuah tempat jajanan yang lokasinya berada di belakang mall Bandung Indah Plaza (BIP). Kalau ditanya, Pak Darno pemiliknya, tidak bisa menghitung berapa jumlah mangkung bakso yang terjual setiap harinya. Ia tidak mengada-ada karena pengunjung terus memenuhi tempat jualannya dan sebagian harus antri karena membludak saat jam semakin siang. Mulai buka sejak jam 11 siang hingga jam enam sore dan sepanjang waktu itulah pengunjung menikmati rasa mie/bihun bakso-nya yang rasanya bisa kita atur sesuai selera, asam, manis pedas, seger2, yang penting tempat ini memang  salah satu hidden spot jajanan Bandung.

sambal

Rumah Makan Sari Rasa a.k.a. Sambel Hejo

Kami makan siang di tempat ini, jalan Natuna karena terkenal dengan sambal hijau-nya. Makanan yang disajikan adalah khas Sunda terdiri dari sayur untuk lalapan+sambal hijau atau terasi yang warnanya merah, tahu, tempe, ayam kampung goreng, sayur asem, dan beberapa menu khas bumi Priangan lainnya. Menempati sebuah rumah di jalan Natuna 29, rumah makan ini sebenarnya milik suami istri dari pasangan Irwan Ma’ruf  dan Dian yang juga membuka RM Ciganea di jalan Lodaya. Buka dari jam 8 pagi hingga 8 malam dengan harga per porsi sekitar 10-15 ribuan. Buat makan siang khas Sunda, ini tempat yang bisa dipertimbangkan.

sambel2

Menikmati Kokain di Brussels Spring Cafe

Usaha cafe itu harus mengikuti gaya hidup kata Irwan Martin, pemilik Brussels Spring Cafe yang khusus belajar coklat di Belgia selama setahun sebelum terjun ke bisnis ini. Datang dari keluarga bakery, Irwan sudah kadung hobi dengan segala kegiatan pastry walau sekolahnya di jurusan ekonomi. Berbekal dengan idealisme dan melihat peluang bahwa bisnis cafe akan terus tumbuh di kota Bandung, Irwan bersama teman2nya membangun cafe ini di tahun 2006.

Belgian2

Bisnisnya terus bergulir karena cafe dengan konsep modern chic diminati bukan hanya dari kalangan anak muda tapi hampir semua kalangan dengan salah satu menu andalah Cocaine, susu panas yang dicampur dengan butiran coklat couverture dari Belgia yang rasanya bisa bikin merem melek. Tulisan lengkap mengenai Brussel Spring akan saya posting di blog kopi saya sekaligus berbagi pengalaman semangat anak2 muda ini keluar dari comfort zone dan berani membuka bisnis dibidang makanan yang terkenal dengan tingkat mortality-nya yang tinggi. Saat ini mereka sedang mempersiapkan cafe-nya yang kedua dengan gaya Belanda tahun 20-30an persis di depan cafe ini.

cocaine

BTW, saat menulis posting ini saya tidak henti2nya membayangkan pengalaman menjelajahi sudut2 kota Bandung yang bukan saja kaya dengan jajanan, tapi kreativitas mengolah makanan yang tiada henti, dan daya tahan bisnis di bidang ini beberapa bisa bertahan hingga puluhan tahun.

“Maafkan saya kalau membuat anda ngiler 🙂 “

Tags: , , , , , , , , , , , , ,

9 Responses to “Jalanan hingga cafe, sama nikmatnya”

  1. Yoga Says:

    Waduuuh penyiksaaan sekali lagi. Tapi terimakasih infonya Mas. Next time ke Bandung, tempat jajanan ini jadi prioritas untuk diincipi.
    Btw, yang menyenangkan dari kuliner di Bandung, selain rasa adalah harganya yang relatif lebih murah dari Jakarta, cmiiw.

    Murmer Yoga dan enak 🙂

  2. therry Says:

    Arghhh itu kupat tahu nya bikin ngilerrr!!! Btw bandros itu teksturnya seperti apa sih Ton, keq martabak atau kue pukis gitu yah?

    Tuh bener kata Elyani.

  3. Elyani Says:

    @Therry: bandros itu kaya pukis atau kue pancong kalo kata orang dulu, cuma bedanya bandros menggunakan kelapa parut dan santan. Kalo makan bandros harus anget2, udah dingin sih kurang enak karena kulitnya jadi rada keras.

    @Toni: Bandung tea…tos pasti raos pisanlah!…Ton, meni tega ya motret sambel hejo sarang tempe goreng…*nantikan pembalasanku kalo pulang ke Indo (gak tau kapan..hihihi)* tong hilap nya bala-bala, cireng, hui goreng, ketan bakar plus cai teh panas…. hanjakal di Kanada mah teu aya nu ngicalan jajanan euy!

    Perintah segera dilaksanakan ! pokoknya makan2 tadi mau dipotret supaya “tersiksa” di sana 😛

  4. Sandy Wijaya Says:

    BENER2 SINFULL!!! bikin ngiler dah Om Toni…
    Kupat tahu gempol jajanan favorit saya
    sebelum hunting moto pagi2..

    Rumah Makan Sari Rasa a.k.a. Sambel Hejo
    >> sama kaya sambel hejo yg di Ciganea ga Om??
    blon pernah coba kalo yg ini…

    thx for sharing Om!

    Sama dengan yang Ciganea, kan suami istri. Thanks Sandy.

  5. boy Says:

    “Maafkan saya kalau membuat anda ngiler “

    –> tiada maaf bagimu…

    anyway, ntar kalo ke bandung lagi, ke brussel spring ah..

  6. narpen Says:

    Brussel Spring, hampir selalu dilewati klo pulang dari kampus..
    Pernah mampir sekali, tapi sepertinya salah pilih menu..
    Terpengaruh jepretan Om Toni.. lain kali berminat mencoba lagi ah, waffle nya tampak okeh.. atau ini hanya tipuan kamera? :p
    coccaine? baiklah.. masuk list juga..

    Kalau ke tempat ini tolong say hi to pak Erwin ya. Waffle nya enak, hasil jepretnya sip lah.

  7. fitri Says:

    sering mampir ‘numpang’ baca tulisan dan ulasan mas Tony, kesan nya : JADI SAKAW .. LOL pingin mampir terus. Kemudian terusik untuk ikutan kasih komen karena, saya ngiler tak terkendali *nasib tinggal jauh dari tanah air begini ini deh*

    Makasih banget Mbak Fitri, saya alan update terus makanan lokal supaya bisa Sakaw 😀

  8. geblek Says:

    wanjret sambel hejonya bikin ngiler 😀

  9. kue ulang tahun bandung Says:

    enak

Comments are closed.


%d bloggers like this: