Liburan itu selalu menyenangkan, setidaknya sejenak melupakan rutinitas kantor, email, telepon, conference call, inquiries, dan segala macam ritual korporasi yang tidak berkesudahan. Jadi selama hampir dua minggu saya habiskan menjelajah kota Bandung dan sekitarnya plus menikmati berbagai kuliner pinggiran jalan.
1. Kebun Binatang. Lokasinya sangat berdekatan dengan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di kawasan Bandung Utara. Kebun Binatang ini menyimpan berbagai satwa eksotis dari seluruh Indonesia walau sebagian penghuninya sudah sepuh. Dengan tiket masuk 11 ribu, inilah hiburan rakyat untuk menikmati berbagai hewan yang menjadi koleksi kebun binatang ini. Kalau dipikir kasihanΒ melihat satwa liar yang terpkasa dijadikan tontonan para manusia dalam sebuah kurungan sempit dibandingkan habitat aslinya.
2. Ciwidey. Dengan waktu tempuh sekitar 90 menit ke Selatan Bandung kita sudah bisa menikmati pemandangan indah di daerah Ciwidey. Hamparan perkebunan teh Ciwalini dan Rancabali sungguh memanjakan mata dan tiupan udara sejuk di daearah dengan ketinggian lebih dari 2.400 di atas permukan laut. Sebenarnya kawasan ini hanya berjarak kurang dari 50km, namun karena kemacetan yang menghadang di daerah Kopo-Sayati, waktu tempuh bisa lebih panjang.
3. Kawah Putih. Pemandangan sangat indah yang bisa dijadikan tujuan pertama adalah kawasan wisata di daerah Ciwidey adalah Kawah Putih. Dengan jalan terjal sepanjang 5.6 km dari jalan utama kita bisa menikmati objek wisata yang sangat indah ini. Hamparan belerang dengan gradasi warna biru dan hijau sungguh elok dipandang mata. Di masa kolonial Belanda dan Jepang belerangnya dimanfaatkan oleh kedua pemerintahan dengan mendirikan perusahaan Zwavel Ontgining dan Kenxaka Gokoya.Β
4. Situ Patengan. Sebuah danauyang menurut mitos setempat merupakan tempat pertemuan mojang dan jajaka yang diabadikan di Batu Cinta di tepian danaunya. Dengan membayar 10 ribu per orang kita bisa berfoto di lokasi Batu Cinta sebuah bongkahan yang dipercaya menjadi perlambang pertemuan dua insan tersebut.
5. Kuliner dan jajanan pinggir jalan di Bandung. Selanjutnya kuliner Bandung … buat teman2 saya yang nun jauh di sana moga2 bisa mengobati kerinduan akan jajanan pinggir jalan di kota Bandung. Saya harap fotonya sudah bisa berbicara akan kelezatan jajanan di kota ini tanpa harus dijelaskan panjang lebar.
Cimol kata lain dari cilok (aci di colok=tepung tapioka yang di tusuk), sebuah makanan unik sejak jaman dahulu, tapi sekarang sudah dimodifikasi dengan berbagai rasa. Cimol yang saya foto merupakan salah satu favorite spot buat para pecinta makanan ini dengan harga 2000 per 12 butir.
Masih di lokasi yang sama dengan Cimol, pembeli bisa memesan es pisang hijau ini dengan harga 4500 per porsi. Rasa ? Coba saja.
Dua jajanan kegemaran anak saya di daerah pecinan jalan Cibadak, pisang tanduk dengan topping bermcam-macam dan mie yamin + bakso kuah dan kerupuk kulit. Rasanya edun sekali.
Walau tempatnya sudah tua sekali, restoran Sumber Hidangan sudah buka sejak tahun 1929. Inilah salah satu ikon Bandung yang berlokasi di jalan Braga, sebuah restoran yang menyediakan makanan dan snack dari Belanda maupun lokal. Semua peralatan yang digunakan termasuk mesin kasirnya masih asli sejak toko ini buka dan belum terjamah modernisasi.
Harga makanan di Sumber Hidangan relatif murah, misalnya gado2 dan es krim di atas hanya 8 ribu, juga makanan lain yang rata2 di bawah 20 ribu.
Es lilin si abang termasuk barang langka karena metode pembuatannya masih sangat tradisional dengan cara menggoyang-goyangkan cetakannya agar terbentuk es, begitu kira2 :). Mau tahu harganya ? Lima ratur per buah saja.
Nah ini rumah makan yang sering membuat saya kesurupan akibat sambal terasinya yang super duper. Rumah makan Ampera menyediakan berbagai masakan khas Sunda seperti dan sudah banyak di buka di berbagai daerah di Indonesia.
Cuaca semakin dingin di kawasan Bandung Utara, bersama teman saya seorang pengusaha kopi saya meluncur ke sebuah kedai cafe kecil yang bernama Kopi Gesang. Di malam terakhir liburan di kota ini saya menikmati kehangatan kopi yang dicelup dengan bara dari arang. Metode unik ini dipercaya akan membuat kopi terasa lebih nikmat, mengurangi ampas dan keasaman kopi.
Ah Bandung …
Tags: braga, cimol, cimol boebat, ciwidey, combro, es lilin, jajanan bandung, kawah putih ciwidey, kebun binatang bandung, kopi arang, kopi gesang, kuliner bandung, rm ampera, rumah makan ampera, situ patengan, situ patenggang, sumber hidangan, wisata bandung, wisata ciwidey
July 20, 2009 at 12:52 am
Wah, foto2-nya si Om layak masuk majalah kuliner nih… keren2 semua, dan bikin ngiler seperti biasa! Huh… nyummm….
July 20, 2009 at 2:30 am
Ton beneran bikin ngences…foto2nya sip banget, lihat es lilin pas udara lagi panas2nya jadi ngebayangin Bandung…Rumah makan Ampera yg di buah batu juga daku suka..terakhir kesana sebelum berangkat kesini….meni tegaaaaaaaaaaa…..
July 20, 2009 at 4:12 am
huaaaaaaaaaaa!!! beneran ya mas Toni kalo kita visit Indonesia lagi ketemuannya di bandung aja, biar rame2 hunting food hiyakakakkkk!! anak2 pasti seneng deh main sama2. si kakak usianya berapa sekarang? duh jd pengen balik lg ke bandung… hiks… tunggu 2 th lagiiiiiiiii!!
July 20, 2009 at 4:33 am
Rrrrrggggghhhhhh, sama seperti tiga komen sebelumnya, saya juga stress nih liat segala wujud makanan ituh!
Tapi foto favorit saya kali ini adalah si merak itu, mantab bener, tajem!
July 20, 2009 at 2:50 pm
hummmm yummmyy…….^_^!!!!
July 20, 2009 at 3:58 pm
huuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaa……………….. jadi pengen ke bandung. :((
July 20, 2009 at 6:53 pm
comro nya itu loh… manteb foto2nya om… btw.. kopi gesang dimana tuh om? trims!
July 21, 2009 at 9:03 am
Foto nya dahsyaaaat…!! tulisan nya informatif, nanti kapan waktu ke bandung saya pasti ng’link halaman lagi biar ga tersesat xixixixiii..!! banyak nanya juga ga baik keq nya ya mas ^_^
*es lilin nya bikin meleleh hati.. inget semua deh aah..
July 22, 2009 at 12:07 am
ok om!! saya kirim via PM Facebook ya…
trims atas invitation nya… ^_^
July 22, 2009 at 7:53 pm
ok thanks infonya kawah putih incaran saya nih , kawah putih tungguuuuuu sayaaaaaa
July 24, 2009 at 10:31 am
Mas Toni, punten uy….ada pengunduran acara taman wisata budaya Tahura dari yang punya hajat, Komunitas Hong. Ada rencana untuk menggelar acara outbound di dataran Dago Pakar dan setelahnya dilanjut dengan acara makan makanan Sunda dengan semua racikan bumbunya yang berasal dari hutan ( asli 100%). tapi acara ini belum jelas akan digelar kapan, ada bocoran …sebelum memasuki bulan puasa, tepatnya di bulan Agustus. Tx.
Sukses selalu ya, mas!!
Salam hangat warung kopi,
Lia
July 26, 2009 at 8:33 am
setuju ama therry….itu foto2nya persis ama yg dijual nih mas. yg pemandangan juga….emang paling top deh si mas toni.
July 28, 2009 at 1:19 pm
mmmhhhhh….
August 4, 2009 at 7:36 am
Mas Tukar dong link nya yah..saya udah link punya mas
August 4, 2009 at 9:01 am
sudah kok mas dari kemaren sudah tak link ke blognya si mas…
nunggu posting barunya si mas ni…
π
June 10, 2010 at 9:23 am
Hmm…liat hasil jepretan Pak toni bikin kepengen segera melahap makanan2 itu…:P Segera meluncur ke Bandung weekend ini…
October 7, 2010 at 9:10 am
haduu haduu gorengan2 di pisgor simana lagi sama cimol boebat tu favorit saya banget… sadis ni poto2nya, sukses bikin saya ngilerrrr hahaha :P~ ntar pulang ke bandung langsung hajar ah…