Kota Jogja selalu mempersonakan dan tidak akan pernah habis untuk diabadikan dan ini foto-foto hasil perjalanan ke kota gudeg ini tanggal 13-16 Maret tadi. Tema foto seperti biasa adalah gabungan dari kehidupan keseharian, peninggalan sejarah, dan tentu saja kulinernya. Enjoy …
Archive for the ‘Travel Asia’ Category
Jogja & Solo : re-captured
March 17, 2010Hong Kong (1)
January 17, 2010Saya tiba di Hong Kong International Airport (HKIA) jam 14.25 setelah menempuh perjalanan 3.5 jam dari Singapura menggunakan pesawat Singapore Airlines. Sebelumnya saya harus menempuh penerbangan di jam 6 pagi hari, jadi selalu menyiksa karena harus bangun sebelum jam tiga dini hari dan bersiap ke lapangan udara saat orang-orang masih terlelap tidur. Walau kelelahan, selalu berdecak kagum melihat kehebatan dan kemewahan HKIA yang konsepnya arsitekturnya banyak diterapkan di lapangan terbang antar bangsa Malaysia. Selalu ada petugas yang bisa berbahasa Inggris dan siap ditanyai kalau2 anda tersesat, namun kecil kemungkinannya karena petunjuk arah begitu jelas. Ini sekedar travelogue atau rekamana perjalanan saya saat melakukan perjalanan dinas ke HK dan Cina.
Delhi : explored (2)
September 2, 2009Apa jadinya kalau India mempunyai menara miring Qutb Minar sebagaimana Pisa di Italia ? Selama 22 tahun dari 1983 hingga 2005 sebuah survey geologi yang dilakukan oleh pemerintah setempat menemukan fakta bahwa menara ini miring hingga 11 detik. Walaupun kemiringannya kemudian dibantah oleh pemerintah sendiri, situs sejarah ini merupakan tujuan wisata terpopuler dibandingkan dengan Taj Mahal. Dibangun oleh penguasa muslim pertama di India, Qutbuddin Aibak hampir di abad ke-12 berlokasi di kota New Delhi, sebuah testament peradaban yang luar biasa.
Delhi : explored
September 1, 2009Gelegar suara petasan di halaman Jama Masjid (Masjid Jahan Numa) menjadi penanda iftar atau buka puasa namun tidak menghentikan kesibukan di Chawri Bazaar kawasan tertua di kota New Delhi tempat mesjid terbesar ini berada. Saya berada di Old Delhi street yang dipenuhi oleh lautan manusia, rickshaw, pedagang kaki lima, dan semerbak harumnya kebab, nasi biryani serta kepulan asap pedangang teh atau cha. Inilah jantung kota Delhi yang sudah ada sejak pemerintahan Syahjahan di abad ke-16. Area ini ini selalu dipenuhi oleh pedagang rempah, tekstil, pengrajin besi atau kuningan, dan tentu saja jajanan khas Delhi. (more…)
Cirebon
June 12, 2009Nasi jamblang yang menunya rame khas Cirebon menjadi pembuka makan malam kedatangan saya ke kota pantai Utara Jawa Barat ini. Perjalanan dari Jakarta ditempuh selama 4 jam melalui jalur Pantura yang dipenuhi truk dan bus. Sebelumnya singgah sejenak di sanggar tari Mimi Rasinah, seorang maestro tari topeng Cirebon di desa Pekandangan Kabupaten Indramayu yang akan saya tulis di bagian terpisah. Selanjutnya inilah secuplik travelogue tentang sebuah kota multi kultural yang punya sejarah dan peradaban luhur. Cirebon.
Tea Time & berbagai istilah minuman di Malaysia
August 15, 2008Tea time itu tradisi Inggris dan banyak diadopsi negara2 bekas jajahannya termasuk India dan Malaysia. Tidak hanya pekerja kantoran, buruh pabrik pun disediakan waktu sekitar 15 menit untuk break dan ber tea time yang biasanya dilakukan sekitar jam 3-4 sore. Orang Malaysia memang senang ngemil, makanya warung mamak (warung India muslim, seperti warteg yang menyediakan berbagai macam camilan) bertebaran dimana-mana. Seminggu di Malaysia berat badan bisa bisa bertambah dengan pesat kalau mengikuti pola makan mereka.
Jakarta harus punya ini : Sky Train
April 17, 2008Bukan hanya Jakarta, Bangkok pun punya masalah kemacetan lalu lintas. Bedanya di sana sudah ada Sky Train yang setidaknya sedikit memberikan pilihan bagi warganya akan transportasi murah dan bebas macet. Di jakarta pun ada Busway yang jalurnya sering diserobot supir gak sabaran, tapi belum terintegasi dengan sistem angkutan umum lainnya. Monorel entah bagaimana kabarnya walau sebagian tiang pancangnya sudah mejeng di beberapa tempat. Jakarta akan segera mengalami macet total kalau tidak segera dicarikan solusi jangka panjang. Sementara pertumbuhan kendaraan pribadi sudah di luar batas kendali. Jadi mari kita tengok salah satu manajemen lalu lintas di kota Bangkok. (more…)
Suvarnabhumi = The Golden Land
April 9, 2008Menyambung posting saya tentang Bangkok Travelogue, ini beberapa foto mengenai kemewahan airport Suvarnabhumi yang masih gress. Raja Bhumibol Adulyadej memberikan nama Suvarnabhumi yang artinya The Golden Land (merujuk pada Thailand, Cambodia, Laos dan Burma). Walau saat malam penerangannya agak temaram karena menggunakan pencahayaan tidak langsung, airport yang di desain oleh arsitek Murphy/Jahn, merupkan icon kebanggaan bangsa Thailand.
Bangkok Travelogue (2) : Chao Phraya
April 1, 2008Meeting hari ini sangat melelahkan, berlangsung marathon dari jam 9 pagi hingga 6 sore. Hanya diselingi break dan makan siang, jadi semua teman2 telah sepakat untuk menikmati makan malam di atas kapal menyusuri sungai Chao Phraya di jantung kota Bangkok sebagai kompensasinya. Tiketnya seharga 33 US$ per orang dengan menu makanan Thai dan internasional disajikan dengan buffet bar. Untuk yang mau honey moon, pengalaman dinner cruise ini bisa dijadikan pertimbangan.
Bangkok Travelogue (1)
March 30, 2008Sialnya harus pake acara ketinggalan pesawat dulu karena terlambat chek-in. Singapore Airlines yang biasanya menutup counter 30 menit, sekarang menjadi 45 menit. Ya sudah, diantar ke perwakilan kantornya untuk booking lagi, dan akhirnya mendapatkan pesawat jam 2 siang ke Singapore dan 19.30 connection flight ke Bangkok. Kalau sampai gagal berangkat bisa gawat karena bos saya pengen ketemu hari Minggu ini buat meeting. Perjalanan tidak ada yang istimewa dan mendarat sekitar jam 20.40 di airport Bangkok yang megah Suvarnabhumi yang baru menggantikan airport Don Muang yang sudah uzur.