Kopi saya : Espresso (2)

Sebagaimana yang telah dijanjikan, mari kita coba membuat kopi espresso dengan menggunakan mesin kopi yang sudah saya jelaskan di posting sebelumnya. Mesin ini berjenis semi automatic, artinya kita sendiri harus mengatur waktu ekstraksi, yakni saat udara yang bertekanan ditiupkan ke portafilter untuk menghasilkan espresso. Sedangkan pada mesin yang bertipe super otomatis, kita hanya perlu menekan satu tombol dan proses selanjutnya komputer yang berada dalam mesin tersebut akan mengatur sendiri waktu ekstraksi hingga selesai. 

Prosesnya sebagai berikut :

  1. Nyalakan dan biarkan hingga lampu indikatornya menyala yang menandakan sudah mesin siap digunakan. Prosesnya tidak terlalu lama sekitar 2-3 menit, lebih lama lagi pada mesin yang semi profesional hingga 30 menit. esp4.jpg
  2. Selanjutnya pasang portafilter yang belum diisi kopi dan nyalakan mesin agar air panas mengalir . Maksudnya agar temperatur portafilter naik yang nantinya sangat berpengaruh kepada aroma kopi tersebut. Selain portafilter, gelas yang akan digunakan juga dipanaskan dengan jalan membasahinya dengan air panas dari mesin.

kopi1

kopi

  1. Masukan satu sendok kopi ke dalam portafilter, bubuk kopi yang disarankan adalah yang telah digiling tidak terlalu halus agar air masih bisa keluar. Kopi yang digiling halus dapat mengakibatkan mesin ngadat karena tersumbat oleh bubuk kopi. Selanjutnya padatkan (tamping) dan bersihkan sisa2 kopi yang masih berada di pinggir (rim) portafilter. esp6.jpg
  2. Pasang portafilter ke dalam mesin dan siapkan gelas yang telah dihangatkan.Putar tombolnya dan saksikan keajaiban manakala cairan hitam mulai mengalir. Berapa lama waktu yang disarankan ? Sekitar 23-25 detik, apabila ekstraksi terlalu lama, maka istilahnya buka espresso tapi lungo.esp7.jpg
  3. Lihatlah, espresso kita sudah siap untuk dinikmati. Cairan coklat keemasan dipermukaan espresso disebut dengan crema yang menandakan bahwa kita telah berhasil menjadi seorang barista rumahan.

Karena mesin rumahan yang punya boiler kecil tentu saja mesin ini memiliki keterbatasan untuk menghasilkan warna krema yang brownish keemasan. Warna krema yang pucat akan menghasilkan body yang tidak “nendang”, namun bukan artinya kita tidak bisa menikmati kopi seperti ini. Dalam keterbatasan yang ada, toh kita masih bisa menghasilkan espresso2an yang kadang rasanya masih bisa bersaing dengan warung kopi tetangga.

Memiliki mesin espresso tentu sangat menyenangkan, tapi sebenarnya sangat disarankan untuk punya alat giling kopi terlebih dahulu sebelum membeli mesin. Mesin espresso sebagus apapun tanpa didukung alat ini tidak bisa melakukan ekstraksi espresso yang bisa kita atur. Setting atau pengaturan di grinder bisa memberikan kebebasan dalam mengeksplorasi waktu ekstraksi sesuai dengan kehendak si operator.

Nah itulah rutinitas saya setiap pagi dan malam menikmati espresso sebagai teman untuk nge-blog atau sekedar baca buku.  Salam.

* * * * *

Tags: , , , , , , , , , ,

25 Responses to “Kopi saya : Espresso (2)”

  1. Trisnadi Says:

    Salam kenal mas Toni. Saya seorang pencinta espresso coffee yg sudah lama tinggal di luar negeri dan tahun ini akan berlibur ke Jakarta. Apakah anda bisa menyarankan beberapa tempat di Jakarta dimana saya bisa menikmati espresso in its full glory? Karena dalam kunjungan saya ke Jakarta yang terakhir sering mengecewakan. 🙂

  2. ton6312 Says:

    Salam kenal kembali mas Tris. Bisa dipastikan coffee shop di hotel berbintang selalu menyajikan dua merek kopi, Illy atau Lavazza, itu sudah standard mereka. Kalau ingin berbeda dengan kopi lokal, coba kopi Caswell di kawasan Kemang, espressonya layak untuk dicoba karena baristanya sudah jadi juara tingkat nasional. Di food court Pasaraya Blok M dekat supermarket Hero ada coffee shop yang menyajikan espresso, saya sering juga ke sini. Selamat menikmati espresso, single or double, is always a nirvana.

  3. Trisnadi Says:

    Terima kasih atas saran nya mas Toni. Memang kebanyakan kalau sedang kangen espresso biasanya lari ke hotel berbintang. Tetapi selain harganya mahal, kalau baristanya kurang berbakat sepertinya sia2 bayar mahal2 regardless pakai merek apa pun 🙂

  4. jaya banua Says:

    saya sangat tertarik dengan kopi epresso bung toni wahid.

    Silakan baca2 artikel tentang kopi di sini. Salam 🙂

  5. agung jepara Says:

    salam kenal….
    saya mau tanya, apa sih KOPI ILLY?..terus terang saya penyuka kopi baru2 aja, dan saya denger dari temen-temen ada kopi ILLY yang rasanya snagat dahsyat. Dan dimana saya bisa ngedapatkannya atau dimana ada pabriknya. bisa nggak misalnya kalau saya ada pemrnintaan dalam jumlah besar? tolong email ke denmasgung@telkom.net
    terima kasih

  6. anto Says:

    Salam kenal Pak Toni…,
    saya suka espresso cup foto diatas. shape & countour nya sexy. dimana saya bisa mendaptkannya yang persis seperti itu. mungkin saya akan jadikan ini untuk tambahan koleksi di rumah aja, buat pajang2an. karena untuk espresso saya lebih suka espresso cup yang ber rim sedikit tebal. seperti Illy /Segafredo/La Marzzocco demitasse espresso cup.
    Saya sekarang tinggal di bilangan Jakarta Selatan, mungkin pak Toni tahu info disini untuk membeli barista tools? mulai dari professional tamper, knockbox, cups, termometer, grinder and so on..?
    terima kasih pak..

    Salam kenal lagi Pak Anto. Wah senang sekali ketemu penggemar kopi kelas berat nih … 🙂 Sayang mesin Elextrolux di atas sudah tidak kelihatan lagi di toko2 elektronik. Lumayan pak, cremanya pasti terbentuk karena menggunakan pressurized portafilter.
    Saya bisa beli di Caswell’s daerah Kemang pak, walau harganya kadang suka tidak bersahabat. Happy hunting. 🙂

  7. budi dharmoyo Says:

    wahaha…segampang itu ya bikinnya?

    sorry, kayaknya gampang banget dipenjelasannya. Hehehe…
    jadi yang bikin ada kontes barista segala thu apa om?
    sory, saya newbie kopi

    Gampang … asal ada passion untuk membuat rasa kopi yang dahsyat 😀

  8. Saleh Hidayat Says:

    illy or lavazza menurut saya harganya terlalu tinggi (euro). saya dulu pakai kopi merk santino, yang menurut saya rasa n harganya nya paling enak, lebih ok drpd illy. Tapi sejak krisis global n dollar, harganya pun naik. akhirnya sy skrg pakai kopi lokal yang sekilo 100rb. illy harganya bisa 3x nya, caswell 2x nya

  9. Lutfi Says:

    kalau buat espresso, nggak bisa pakai kopi lokal yach? spt kopi gayo aceh, kopi sumatra lainnya, atau kopi2x jawa?

    terima kasih jawabannya.

    Semua kopi bisa dijadikan espresso asal halus-kasar bubuknya disesuaikan dengan karakter mesin yang dipunyai.

  10. chinta imbran Says:

    hello mas tony,

    grinder oke ga mahal pake aja rancilio rocky….apalagi kalo uda pake silvia, itu udah jodoh namanya, rocky harganya 4 juta.

    bener juga kalo gilingnya kehalusan, air ga bs keluar, mesin ngadat. ngomong2 silvia mas berisik ga??? trus perasaaan voltagenya 220 watt kok punya saya…emang mas beli silvia dimana??/

    Setuju, emang keduanya pasangan sejati 😀
    Saya beli dari Amerika, makanya votase-nya aneh.

  11. hendra Says:

    Hai.. Perkenalkan kita dari Pabrik kopi Dunia Baru.Kita menawarkan bijikopi yang berkualitas.Apabila berkenan dapat email ke kita dan kita akan memberikan contoh/sampel apabila diperlukan.Btw Blognya isianya keren…

  12. andi sanaf Says:

    mas Toni Wahid saya pernah nonton acara asian food channel (AFC) liputan ttg kopi (atau bisa diliat di http://www.thegreatitaliancafe.com) di Bologna. katanya Bologna adalah surganya penggemar kopi terutama espresso. ada satu cafe espresso yg terkenal disana namanya TERZI cafe, memakai nama pemiliknya – Manuel Terzi. pembawa acaranya sempat ngobrol dan nyobain espresso bikinan Manuel Terzi.
    dilain liputan ada guidance ttg moka pot, dibilang bhw kalo pagi hari biasanya bikin kopi pake moka pot, sebab hasilnya lebih LIGHT dibanding espresso. siang hari boleh setelah beraktifitas dan perut lumayan terisi, cobain espresso. kalo saya baca mas Toni minumnya espresso anytime ya? hehehehe …

    Moka Pot memang digunakan di rumah2 orang Itali, saya juga sekali-kali mencicipi espresso yang lebih ringan dengan alat ini. Sebenarnya tergantung mood, tapi yang paling banyak justru pake french press.

  13. Maukopi Says:

    Mau numpang nanya neh… ada yang bisa supply illy coffee gak..? Pemakaian 21kg/bulan… harga kalo bisa di bawah 80rb (siapa tau ada yang import sendiri, bukan dari bahana gv)
    Kalo ada pm gw yah…thanks

  14. Andi W Says:

    Mas, saya berterima kasih atas info yg informatif ttg kopi expresso.

    saya sedang mencari grouphead gasket untuk electrolux ees200
    foto mesinnya—> http://tw.page.mall.yahoo.com/item/p0279442731
    mohon di sharing kalau ada yg tahu.

    terima kasih banyak….

  15. Reza Says:

    jual kopi takengon harga 65rb/kg beans, ( sudah termasuk ongkos kirim hanya ke jawa, selainnya hanya tambah ongkos kirim)fresh, pesan baru diolah, jd ga usah khawatir kopi slalu fresh. call/sms 081391125254 pesan kopi sumatera yang lain jg bs..

  16. Rendy Says:

    permisi, ada yang tahu di mana kalau mau beli fresh lavazza bean dan segafredo bean di jakarta … trims sebelumnya.

    • andi sanaf Says:

      segafredo ada di plaza indonesia, saya pernah nyobain espressonya dan mereka jual kopi segafredo dalam bentuk bean.

  17. Rendy Says:

    thanks mas andi, memang ada rencana mau beli disana sih..sekalian mau nyobain beli spinelli bean juga di GI .. btw denger2 sih.. lavazza ada di sekitar scbd deket electronic city, cuma belum tau persis lokasinya…

    • andi sanaf Says:

      mas Rendy, kebetulan saya juga pernah nyobain espresso nya spinelli di GI, mereka jual bean nya bervariasi ada mandheling, aceh dll. kalo lavazza saya belum pernah, di scbd ya? kalo gitu sama kayak la tazza yg ada di scbd juga.

  18. Rendy Says:

    iya mas Andi, uda beli bean espresso-nya spinelli nih, menurut-ku sih mirip2 illy ya tingkat keasaman-nya. Berhubung roasting date-nya udah lewat 2 bulan, jadinya kurang fresh dan crema-nya tipis. Aku si lebih suka black label nya schibello ya…tapi masih penasaran pengen nyoba segafredo (kemarin kehabisan stock whole bean-nya) dan lavazza:) …

    • andi sanaf Says:

      mas Rendy lebih suka bean yang merk luar ya? saya belum pernah nyoba beli bean nya mas. yang mas Rendy beli di spinelli type apa? schibello di jakarta dimana mas? thanx

  19. Rendy Says:

    nggak brand minded juga sih, malah kalo bisa pengen beli nya dari local roaster mas andi, lebih fresh. Tapi untuk espresso memang bean yang paling saya suka ya schibello black label (di stc senayan) karena kalau ekstraksinya benar, bisa terasa manis dan tingkat keasamanya rendah. Untuk latte & cappucino saya suka caswell yg epresso roast, karena rasa kopinya tidak hilang walau sudah dicampur susu. Spinelli kemaren coba beli yang original blend (for espresso)…lagi pengen nyoba2 sih mas andi, pengen nyari yg plg cocok rasanya 🙂

    • andi sanaf Says:

      thanx mas Rendy, saya banyak nambah wawasan nih. jadi penasaran pengen nyoba juga schibello black label dan spinelli espresso. ada jenis lain yang rekomen gak mas? mas Rendy bikin kopinya pake coffee/ espresso machine ya?

  20. zhiaul f Says:

    mas kalo sekolah barista sama mas nya bisa ??
    kalo di indonesia sekolah barista dmn ya kira2 ??

    • franky Says:

      Hallo mas zhiaul, mungkin bisa lihat di blog cikopi tentang esperto barista course. Apabila tertarik untuk ikut sekolah barista. Thanks

Comments are closed.