Di Indonesia, teh Cina belum sepopuler teh hitam walau sudah banyak di sajikan di restoran dan dijual di berbagai supermarket. Dari segi rasa, teh ini tidak kalah nikmatnya dengan teh hitam dan saya akan bagi tips cara menyeduh teh ini. Satu hal yang penting, air untuk menyeduhnya tidak boleh terlalu panas, tunggu hingga beberapa saat hingga gelembung udaranya menghilang, kira sekita 90 derajat celcius agar manfaat anti oksidan di dalam teh tetap terjaga. Silakan lihat foto2nya.
Ini aksesoris yang diperlukan, sebuah teko listrik otomatis, gelas saji untuk menuang teh, gaibei, sejenis gelas tanpa kuping yang mempunyai tutup (ujung kanan atas), teh, dan tentu saja gelas2 kecil. Mari kita mulai.
Masukan teh secukupnya, tuang air panas, lalu tutup rapat kira2 satu menit.
Sambil menunggu steeping time, hangatkan gelas yang akan kita pergunakan. Ini dimaksudkan untuk memperkuat aroma teh.
Setelah satu menit, tuang ke teko saji dengan menggunakan penyaring teh dan tuang lagi ke gelas keci. Selesai dan langsung diminum saat masih hangat.
Bagi yang belum terbiasa proses ini cukup ribet, tapi bagi pehobi teh, inilah proses yang harus dilalui untuk menikmati segelas kecil teh Cina.
Tags: cara menyajikan teh, chinese tea, gaibei, gong fu cha, teh cina
May 20, 2008 at 11:59 pm
kapan – kapan pengen ngundang minum teh di acara malino tea ladies club. Kalau mas tony nggak keberatan boleh dong share ilmu dengan para ladies. berminat .. ?
June 26, 2008 at 10:49 pm
Gimana pak Toni sudah di test ti kuan yin nya?
October 14, 2008 at 9:50 pm
ketika saya ikut membantu mengerjakan sebuah konstrusi interior sebuah farmasi di Slave lake, Alberta. Canada, teman saya yang Portugis sering ngajak makan di Boston Pizza, setiap kali dia memesan canadian beer, saya green tea. saya menikmat teh pesanan saya, namun sialnya setiap berada di tempat tidur kok mata saya jadi terjaga terus rasa ngantuk sirnah, padahal besok harus kerja pagi. nah si portugis ini bilang itu disebabkan karena green tea tadi, dari situ kebiasaan minum green tea berhenti apalagi sebelum tidur, nah bung toni sebagai penggermar minum teh, ada saran dan komentar dari cerita saya diatas.
amino acid
January 27, 2009 at 10:36 pm
pak metode pembuatan teh di atas kok rumit juga, dituang berkali-kali, apakah lebih praktis menggunakan French Presspot yang untuk kopi, tapi yang dipress daun tehnya, tanpa ampas, rasa juga boleh… bagaimana pendapat bapak tentang 2 metode ini ? enak mana ?
August 2, 2009 at 8:59 am
Caranya menyeduh teh seperti ini bukan membesar2 kan masalah Ritual, Seni ataupun gaya2 an semata. Tetapi cara ini adalah cara yg di pakai oleh para penghobi teh untuk bisa mengextract air teh yg nikmat dari daun teh tersebut.
Pertama2 daun teh di seduh di poci / gaibei selama kurang lebih 1 menit, lalu air tersebut di buang, penyeduhan pertama bertujuan untuk membuat daun teh mengembang karena para penghobi teh mengatakan teh yg di seduh dari daun yg belum mengembang rasanya kurang mantab / rasa teh nya masi kurang kuat ( tapi kalo anda merasa sayang untuk membuang air tersebut dan tetap ingin meminum nya boleh2 saja, ga ada masalah).
Setelah membuang air dari penyeduhan pertama, daun teh tersebut di seduh kembali selama kurang lebih 1 menit, lalu air teh tersebut di pindahkan ke pitcher / decanter ( tentunya dengan penyaring / strainer untuk menyaring ampas daun teh) untuk menghindari overbrew, karena teh yg overbrew rasanya lebih pahit daripada teh yg di seduh dg timing yg tepat.
Pada saat teh ingin di nikmati / minum, barulah teh tersebut di tuang dari pitcher / decanter ke teacups
Selamat Mencoba
August 18, 2009 at 8:30 am
boleh ka kamu terangkan mengenai cara-cara atau adat-adat minum teh cina????