Kami berdiri di sini bukan sebagai Soekarno

soe4

Cuaca Bandung yang sejuk saat itu mungkin tidak bisa mendinginkan kegerahan Mr. Siegenbeek van Heukelom salah satu hakim pengadilan pengadilan kolonial Belanda (Landraad). Ia sedang berhadapan dengan seorang pemuda yang orasi pledoi-nya begitu memukau. Hari itu Minggu 18 Agustus 1930, tengah berlangsung pengadilan terhadap Kusno Sosrodiharjo yang dikenal dengan nama Soekarno, 29 tahun, ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) atas tuduhan upaya penggulingan kekuasaan Hindia Belanda. Itulah pidato yang kemudian dikenal dengan nama  Indonesia Menguggat dan merupakan salah satu mementum penting pergerakan kemerdekaan Indonesia. Jejak peristiwa sejarah ini masih bisa kita saksikan di gedung Indonesia Menggugat yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan 5 di kota Bandung. Sebuah gedung yang lokasinya agak tersembunyi di kawasan viaduct arah ke Jalan Wastukencana dan Braga yang diresmikan bulan Juni tahun 2007. Mari ikuti kunjungan virtual ke gedung bersejarah ini ini melalui beberapa foto untuk mengenang seorang pemuda luar biasa yang kelak menjadi Presiden pertama negeri ini.

Foto Presiden Soekarno di atas dengan kualitas digital 10 mega pixel berhasil saya reproduksi dari foto asli yang dipajang di dalam gedung ini. Selain foto Soekarno terdapat juga foto  beberapa anggota PNI seperti Maskoen Soemadipoetra, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepradja yang kesemuanya diadili dan dijatuhi hukuman di penjara Sukamiskin Bandung.

soe51

Tampak depan gedung ini yang dulunya digunakan untuk Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat sebelum diubah menjadi Gedung Indonesia Menggugat di tahun 2005 oleh almarhum Letjen (Purn) Mashudi, mantan Gubernur Jawa Barat. Di halamannya terdapat prasasti yang ditandatangani oleh Megawati saat masih menjabat sebagai Presiden.

soe2

Koran Persatoean Indonesia yang memuat vonis Soekarno dan aktivis PNI lainnya yang dijatuhi hukuman empat tahun untuk Soekarno dan Soepriadinata yang paling rendah selama 1 tahun 3 bulan.

soe

Pintu masuk gedung Indonesia Menggugat, sebelah kanan adalah ruang pengadilan, sedangkan di ujung adalah aula yang sering dugunakan untuk berbagai acara seminar atau pameran.

soe3

Kursi tempat majelis hakim dalam ruangan sempit berukuran  6×4 meter. Di ruang sempit inilah Soekarno menggagas entitas keindonesiaan dari segi politik, ekonomi sosial, dan budaya.  Di tempat ini juga Soekarno menggelorakan semangat revolusi untuk “eine Umgestaltung von Grundaus” atau perubahan sampai ke akar-akarnya.

soe1

Kami berdiri di hadapan mahkamah tuan-tuan ini bukan sebagai Soekarno, Gatot Mangkoperadja, Maskoen atau Soepriadinata, kami orang berdiri di sini adalah sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang berkeluh kesah sebagai putra-putri Indonesia yang setia dan bakti kepadanya.
(Bob Hering, Soekarno Bapak Indonesia Merdeka, 2003:224)

pledoi

Di atas adalah cuplikan pledoinya*)   yang menggema bukan saja di Indonesia, tapi hingga ke pelosok dunia. Sebuah pidato hebat yang menggelorakan semangat nasionalisme bukan ?

Salam.

* * * * *

*) bukan koleksi musem, tapi saya desain sendiri dengan sumber teks dari Gedung Indonesia Menggugat.

Tags: , , , , , , ,

5 Responses to “Kami berdiri di sini bukan sebagai Soekarno”

  1. Kaki jenjang Says:

    Abis baca pledoi nya, langsung miris ketika mengingat kemarin situs kerajaan Majapahit yang rusak gara2 ketidakpedulian kita, yah.. kita, para generasi penerus.. Sedih yah.. kenapa kita selalu mengeluhkan para pemimpin kita di pemerintah, tapi kita juga berdiam diri dan tidak melakukan perubahan. Hiks…
    Yuk.. kita berubah, mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang.

    Kata Soekarno melalui pidato terakhirnya yang terkenal JASMERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah

  2. agoyyoga Says:

    Pfeuh!Pledoi Soekarno luar biasa, serasa mendapat nyawa dan tenaga baru. Dan seperti biasa, foto-foto Mas Toni memikat.

    Harus kesana Yoga, supaya bisa merasakan auranya. Fotonya boleh lah 🙂

  3. bodrox Says:

    soekarno memang hebat. 24 tahun udah jadi pipmpinan partai dan gagah gitu. Jadi malu 🙂

  4. azis Says:

    suatu saat titisan bung karno akan muncul bukanan anak atau sodara tapi yang jelas raja satrio peninghit akan muncul kemabali merdeka singkirkan orang-orang indonesia yang serakah tamak rakus jabatan dan suka makan duit rakyat yang tidak jelas,aku yakin raja adil akan muncul kembali
    MERDEKA INDONESIAKU

  5. MEMY Says:

    AS WR WB,UNTUK SEMUA PEMBACA YANG BUDIMAN
    AKU MEMBENARKAN UCAPAN AZIS DAN AKU MEYAKINKAN TENTANG TITISAN BUNG KARNO ATAU IR.SOEKARNO SATRIO PENINGIT AKAN DATANG.MUNCUL KEMBALI YANG AKAN MEMIMPIN NUSANTARA YA ITU INDONESIA,TAPI AKU TIDAK TAHU KAPAN SAATNYA BUNG KARNO MUNCUL KE BUMI INDONESIA INI,MERDEKA

Comments are closed.


%d bloggers like this: