Sialnya harus pake acara ketinggalan pesawat dulu karena terlambat chek-in. Singapore Airlines yang biasanya menutup counter 30 menit, sekarang menjadi 45 menit. Ya sudah, diantar ke perwakilan kantornya untuk booking lagi, dan akhirnya mendapatkan pesawat jam 2 siang ke Singapore dan 19.30 connection flight ke Bangkok. Kalau sampai gagal berangkat bisa gawat karena bos saya pengen ketemu hari Minggu ini buat meeting. Perjalanan tidak ada yang istimewa dan mendarat sekitar jam 20.40 di airport Bangkok yang megah Suvarnabhumi yang baru menggantikan airport Don Muang yang sudah uzur.
Pemeriksaan imigrasi lancar, maklum mereka mempunya ratusan counter sehingga tidak ada antrian panjang. Karena sesama negara ASEAN jadi tidak perlu visa, walaupun saya tidak melihat counter khusus. Pun demikian dengan baggage claim, semuanya teratur, tapi dengan pejagaan yang lumayan ketat. Terdapat counter taxi/limousine yang bisa kita pesan berdekatan dengan pintu ke luar, tapi mahal dibandingkan dengan taxi biasa. Mereka masang tarif sekitar 900 Bath (280 ribu)per trip termasuk tol. Kalau mau murah, gunakan public taxi di luar airport dengan counter khusus juga dengan harga sekitar 300 Bath (100 ribuan).
Sepanjang perjalanan supir taxi tak henti-hentinya memuji mantan PM Thaksin dan menghujat junta militer yang katanya sudah seperti mafia. Bahasa Inggris supir taksi di luar dugaan sangat bagus. Belakangan baru tahu kalau ia sudah malang melintang menjadi buruh kontrak di negara2 Teluk. Mobil taxi didominasi oleh Toyota Altis dan Inova yang diimpor langsung dari Indonesia. Keren juga tuh.
Perjalan ke hotel Emporium Suites dari airport memakan waktu sekitar satu jam, lumayan untuk lalu lintas Bangkok yang macet. Hotel ini terletak di jalan Shukumvit di jantung kota Bangkok yang ramai dengan berbagai mall, resotoran, dan tentu saja tempat pijat Thailand yang terkernal, serta atraksi jalanan anak2 muda yang nge-band.
Thai massage merupakan menu wajib dan ini banyak bertebaran di mana-mana. Dengan uang 100 ribuan kita bisa menikmati sensasi diplintir dengan teknik pijat yang telah diturunkan selama ribuan tahun selama dua jam. Tip untuk pemijat yang mayoritas adalah perempuan bervariasi, tapi 100 Bath biasanya sudah OK. Tempat pijat selalu ramai dikunjungi baik oleh orang lokal maupun turis, jadi kadang harus antri sebelum mendapatkan giliran. Tentu saja badan menjadi rileks walaupun ada teman saya yang mengeluh kesakitan karena mendapatkan pemijat yang berbadan besar dan tentu saja dengan tenaga full power. 🙂
Itu saja untuk hari ini. Salam dari Bangkok.
Tags: emprioum suites hotel bangkok, suvarnabhumi airport bangkok, thai massage, wisata bangkok, wisata thailand
March 31, 2008 at 5:21 pm
wah pulang-pulang kerjaan bawa cerita tentang negara tetangga lagi hehehe makasih 🙂
>> wah kok bisa ?
July 19, 2010 at 5:11 pm
I have lived in Bangkok my whole life, but usually not in the heart of the city. I used to get up at 5am to go to school and work, but after years of sacrificing my sleeping hours, I decided I had to relocate. I looked for a place that would allow me to sleep in a little more and not be late for important appointments, so a BTS station was my priority. V Residence makes it easy for me to travel, even when the traffic peaks. The room itself is very impressive – fully equipped with top-range furniture and facilities. Life is much better when you don’t have to spend hours on the road!
August 27, 2010 at 3:08 pm
I booking this website. so easy ,inexpensive, Secure booking and No reservation fees.
Discover your prefect stay with accommodation in Thailand at cheap deals and experience the oriental comfort in Thailand hotels .
At bookingstation