Saya gak pernah berpikir jadi blogger serius yang punya traffic tinggi seperti Top 100 Blog yang ada di Indonesia Matters. Gak juga rendah diri dengan mereka yang sudah pada malang melintang di jagat perblogan Indonesia. Ngapain repot mikiran traffic, lagian blog ini cuma catatan penting dan gak penting saya, jadi gak mau muluk sepert blog Maia Estianty yang melesat sejak pertama kali diluncurkan. Saya cuma mau nulis tok, dan ide2 posting-an itu biasanya datang dari daftar ini.
- Wara wiri alias jalan2. Cerita tentang airport Changi, bandara kita, tempat duduk di pesawat, perlakuan Homeland Security terhadap orang Indonesia, imigrasi Brunei yang pinter2 tapi bisa dikadalin juga, ngantri visa di kedubes Amerika. Semuanya merupakan pengalaman pribadi dan jadi wangsit untuk tulisan mengenai travel. Tidak ada research segala, boro2. yang penting apa yang dialami dan inget, langsung di tulis. Suka jalan2 juga kan?
- Hobi ngopi dan teh. Yang dua ini terutama kopi bukan hanya sekedar hobi, tapi sudah ke taraf “kegilaan”. Segala macam peralatan, aksesoris, berbagai jenis kopi serta teh dari kualitas amburadul hingga yang harganya gak kira2 dicoba untuk dijadikan eksperimen. Posting saya tentang kedua minuman ini mencoba mengapresiasi betapa nikmatnya kopi (Bialetti, Espresso) dan teh kalau kita tahu cara menyajikannya dengan tepat. Semuanya belajar sendiri, kecuali teh Cina, ilmunya saya dapatkan dari suhu-nya, walau masih secuil. Satu hal, saya benci kepada perusahaan multinasional yang punya waralaba kopi berbagai merek yang seakan “merampok” kopi dan teh Indonesia dan dijual kembali dengan harga selangit. C’mon, those are our products,
you stupid moron! Itu sumpah serapah saya (cuma dalam hati koq). - Motret. Hobi lain dari sakit hati waktu jama kuliah karena tidak pernah mampu beli kamera sesungguhnya dan banyak berkutat dengan kamera poket dan modal pinjaman teman2. Semakin meneguhkan prinsip bahwa alat tidak penting, yang penting orang yang ngejepret kameranya, toh hasilnya sering jauh lebih bagus. Posting2 ini hanya ingin bagi pengalaman itu plus kamera digital yang baru beli kemaren, he3x.
- Desain. Wah ini mah cuma obesesi doang karena saya bukan desainer grafis beneran, tapi hasilnya boleh lah buat dibagi di sini.
- Isu perburuhan. Cuma mencoba melihat isu buruh dari perspektif lain, ya itu tadi pengalaman melakukan penelitian (nah ini beneran) terutama masalah buruh migran alias TKI. Ini sebenarnya semua kegoblokan, kedunguan, dan premanisme birokrat kita (maaf saya harus kasar, karena memang mereka gak mau tahu dan pedulu dengan nasib buruh migran). Benar kata Andreas Harsono bahwa negara ini penuh dengan preman (bosnya baru mati kemaren) dan merekalah yang memeras dan mengadakan persekongkolan ala mafia di negara ini. Buruh migran adalah tragedi di depan mata, tapi kita sunyi senyap.
- Posting lain ya sekedar tulisan dari berbagai keseharian yang ada, kadang serius, tapi banyak juga yang cuma iseng.
Itu saja sih ide2 tulisan di blog ini, gak jauh2, cuma mencoba sharing, dan gak ada target untuk jadi blog yang niche dengan isu yang spesifik, belum mampu tuh.
Kalau anda bagaimana ?
Tags: andreas harsono, blogger indonesia, cara ngeblog, ide tulisan blog, indonesia matters, maia estianti, mau ngeblog, mencari ide tulisan blog, top 100 blogs
February 25, 2008 at 12:04 pm
mas toni sepakat sih…
kemarin sebenarnya pernah punya pikiran pindah ke wordpress karena banyak yang bilang trafficnya asik, banyak yang komen
tapi setelah kurenung, halah…. aku nulis buat apa to? nulis atau ditulis?
jadi yo wis… karena emang pingin nulis (sukur2 ada yang suka dan mau berbagi…) makanya ga jadi pindah… hehhee
February 25, 2008 at 7:04 pm
Sebaliknya mbak, aku juga pikir mau pindah ke blogspot, tapi dah tanggung ah.
September 5, 2008 at 6:29 pm
kenapa yah mas mau kok malah mau pind ke blogspot? apa krn posting fotonya lbh gampang ngaturnya (itu yg gua rasakan sih)
December 30, 2008 at 5:10 am
mbok pindah ke MP :), biar saya bisa update terus. Saya harus merunut satu demi satu yang mana aja pernah saya baca dan mana saja yang pernah saya komen. Saya seneng dengan blog sampeyan, ceritanya kayak sayur asem bikinan ibu saya.
Saya terperangah membaca ungkapan Andreas Harsono tentang preman, tetapi itu emang betul.
Kaki tangannya si bos masih menggurita dan bercokol dengan kuat.
Saya yakin, keadaan ini akan membaik suatu hari nanti. Hanya masalah waktu.
Buruh migran memang tragedi dinegeri ini, tapi kita bukannya sunyi senyap mas. Aktifitasnya masih sporadis dan suaranyapun kalah dengan hingar bingarnya para preman karena mereka (si preman) punya kendali. Kelompok masyarakat Indonesia yang punya potensi untuk membantu bukannya berempati tetapi malah mencibir.
Nggilani sekali. Gemes saya jadinya.