“Ini saudara Saifudin dari Banyumas, seorang pemimpin Ansor di daerahnya” kata KHA Wahid Hasyim dalam bahasa Jawa (Kromo) sambil mencium tangan ayahandanya. Tentu saja setelah memberikan salam : Assalamu’alaikum wr.wb. aku pun ikut mencium tangan Hadlratus Syaikh. Di kalangan pesantren dan khususnya di kalangan NU jarang sekali orang menyebut nama K.H. Hasyim Asy’ari. Sebutan yang lazim ialah Hadlratus Syaikh, yang artinya yang mulia tuan guru.
Ahlan wa marhaban! Ahlan wa sahlan !” sambil menatap wajahku dalam kasih sayang, sementara tangannya masih aku cium. Kata-2 ahlan wa marhaban, ahlan wa sahlan, biasa diucapkan berulang-ulang yang menunjukan keterbukaan hati dan suka cita. Artinya sebuah kata2 selamat datang.
“Apa kabar Ananda Saifuddin ? Saya diminta dimaafkan bahasa melayu, eh bahasa Indonesia saya kurang sempurna” kata2nya sekaligus memberikan kesan bahwa orang besar ini amat jujur dan memperlihatkan wibawanya. Tidak merasa malu mengeai kekurangannya, padahal itu memperlihatkan sifatnya yang tawadlu (rendah hati).
“Apakah Ananda pernah juga belajar di pondok ini? Di pondok mana?” Hadlratus Syaikh menanyakan kepadaku apakah aku pernah belajar di pesantren Tebuireng. Di pondok yang mana? Artinya berdiam di kompleks yang mana? Dalam pesantren Tebuireng seluas kira2 30.000m2 itu dibagi menjadi beberapa kompleks: Gresik, Malang, Kediri, Banjarnegara dan sebagainya. Santri2 yang datang dari daerah Banyumas pada umumnya menempati kompleks Banjarnegara.
“Saudara Saifuddin ini dulu belajar di pesantren Jamsaren Solo” K.H.A. Wahid Hasyim cepat menjelaskan sebelum aku sempat menjawab. Orang ini cepat menangkap situasi bahwa aku mengalami kesulitan menjawab. Kalau menjawab apa adanya bahwa aku pernah belajar di Tebuireng, jawaban demikian mungkin akan sedikit mengecewakan hatinya, dan akan lebih senang seandainya aku pernah belajar di tebuireng.
“Masya Allah … ada santri Jamsaren koq menjadi Nahdloh, … Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah” demikian tanggapan Hadlaratus Syaikh atas jawaban K.H.A. Wahid Hasyim, sambil tak henti2nya mengucapkan Alhamdulillah. Kalau Hadlartus Syaikh memperlihatkan sambutannya sebagai tasyakur, hal itu dapat dimaklumi. Pada jaman itu pesantren Jamsaren termasuk lambang “Islam modern” dan sebagian besar santrinya dimasyhurkan mewakili golongan Reformis Islam. Padahal itu cuma propaganda yang ditiup2kan oleh golongan tertentu, kenyataannya tidaklah demikian. Banyak juga santri jamsaren yang mewakili golongan “kolot” yang lazim disebut beraliran Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Hadlaratus Syaikh memperlihatkan kepada K.H.A Wahid Hasyim sepucuk surat dalam bahasa Arab yang dikirim oleh K.H. Raden Asnawi Kudus. Dengan menggunakan bahasa Arab yang amat sempurna. Hadlartus Syaikh memperlihatkan kepada putranya bagian2 yang diarasa amat berat. Hadlaratus Syaikh biasa berbicara kepada putranya dalam bahasa Arab, tetapi sebaliknya K.H.A. Wahid Hasyim melayani pembicaraan ayahandanya dalam bahasa Jawa yang halus (kromo Hinggil). Bukan karena bahasa Arab K.H.A. Wahid Hasyim kurang sempurna, tetapi untuk memperlihatkan sikap tawadlu (rendah hati) kepada orangtuanya. Apalagi kalau ada orang ketiga atau keempat. Hadlaratus Syaikh mengalihkan percakapannya kepada dengan memperlihatkan sepucuk surat.
“Sauadara Saifuddin, saya baru menerima sepucuk surat dari guru saya yang mulia Kiai Raden Asnawi Kudus. Ini dia suratnya”. Diperlihatkan kepadaku, tetapi aku pasif saja. Aku merasa kelewat kecil untuk melibatkan diri dengan kedua ulama besar itu. Karena itu aku cuma menanggapinya dengan “inggih, inggih” seperti yang dilakukan oleh K.H.A. Wahid Hasyim. Hadlaratus Syaikh meneruskan bicaranya :
“Aku merasa susah sekali, karena Kiai raden Asnawi guru saya itu marah kepada saya. Sebabnya? Karena saya mengizinkan terompet dan gederang yang dipergunakan oleh anak2 kita, Ansor NU, padahal Kiai raden Asnawi mengharamkannya” Hadlratus Syaikh lalu bercakap2 sendiri dengan K.H.A. Wahid Hasyim dalam bahasa Arab. Aku cuma mendengarkan saja. Dalam percakapan itu, Hadlaratus Syaikh meminta pertimbangan putranya, apakah tidak sebaiknya surat tersebut dijawab dengan lemah lembut dan akan disampaikan lewat kurir. Dengan demikian diharapkan masalah yang diperselisihkan dua ulama besar itu masih diselesaikan sebelum muktamar Surabaya dibuka.
Selama Hadlaratus Syaikh bercakap2 dengan putranya aku amat terpesona akan profil ulama besar ini. Usianya ketika itu, 5 Desember 1940 mendekati 70 tahun, karena dilahirkan pada hari Selasa Kliwon 24 Dzulqo’dah 1287 atau 14 februari 1871. Bicaranya amat jelas dan jelas pula sasarannya. Sikapnya ramah tamah, air mukanya jernih dan selalu menyenangkan hati para tamunya. Tak jarang Hadlratus SYaikh melayani sendiri para tamunya dengan membawa makanan dan minuman yang dihidangkan. meskipun ada pelayan khusus yang melayani sang tamu, namun Hadlaratus Syaikh tidak mau ketinggalan menyodorkan hidangan di (hadapan) sang tamu. Sikapnya terhadap sesama ulama sangat hormat, meskipun kepada yang lebih muda.
_________________________
Dikutip dari buku Berangkat Dari Pesantren : KH Saifuddin Zuhri, terbitan Gunung Agung, tahun 1984. hal 159-160, termasuk reproduksi foto di bawah ini dalam kaitan dengan ulang tahun NU ke-82.
Ini bukunya, mungkin sudah tidak diterbitkan lagi oleh Gunung Agung.
KH Abdulwahab Hasbullah (Rais Am) Bapak Pendiri NU, Solo 1965.
Selamat ulang tahun untuk NU, ormas Islam yang telah berkibar selama lebih dari 8 dekade dan tetap konsisten memperjuangkan tiga azas organisasinya : toleran (tasamuh), moderat (tawasuth), dan berimbang (tawazun).
Tags: 82 tahun nu, hadlaratus syaikh, kh abdulwahab hasbullah, kh hasyim asy'ari, kh saifuddin zuhri, kha wahid hasyim, menteri agama ri pertama, nadlatul ulama, nu, tasamuh, tasawuth, tawazun
May 3, 2008 at 8:07 am
Promosi Buku :
SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN
Kover Kover Belakang dan Depan Buku Pewayangan Kresna, Gatotkaca dan Kayon
Tebal Buku: 110 halaman, Ukuran Buku : 15cm X 21 cm, Harga Buku : Rp 15.000,—
Ringkasan Buku : Buku yang ada di hadapan Anda adalah sebuah Mozaik pertemuan tradisi – tradisi besar yang berkembang di Nusantara dan Dunia sebagai bentuk perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa (berbeda –beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang mendua sebab Tuhan adalah Tunggal dan Transenden, tetapi termanifestasi ke berbagai bentuk ) serta kumpulan wisik ghoib yang diterima oleh sahabat-sahabat kita yang menekuni tasawuf tetapi dalam pencarianNya terhadap Tuhan yang transenden, mereka tetap concern dengan kondisi Sosial yang berkembang di Nusantara Indonesia. Dalam berbagai Kitab Suci disebutkan akan adanya suatu era Kemakmuran dan Keadilan yang datang menjelang akhir zaman, tanpa menyebut determinisme waktu hal itu akan terjadi. Tetapi cukup untuk memperingatkan kita bahwa ketika menghadapi kondisi sosial yang carut marut, semua insan mengharapkan adanya perubahan kondisi yang lebih baik dari saat ini. Sementara sumber daya Indonesia dijadikan ajang perebutan negara-negara lain, dan kita dibiarkan menjadi konsumen tanpa memiliki kemampuan mengolah dan mendapatkan nilai tambah. Buku ini akan memberi panduan dan jalan yang akan ditempuh untuk menggapai kondisi yang diinginkan tanpa mengesampingkan keberadaan elemen kebangsaan yang lain. Tetapi mengajak kita larut dalam dunia introspeksi dan kontemplasi untuk menjadi sumber inspirator bagi masyarakat Indonesia yang mampu membawa Indonesia menuju Mercu Suar Dunia. Sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan nasionalisme kebangsaan di tengah pergolakan era globlalisasi yang di dominasi oleh materialisme dan kapitalisme global. Semoga dengan selesai ditulisnya buku ini per 3 Maret 2008, Buku ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh kalangan untuk menggugah semangat keadilan, kebangsaan dan mendapatkan pencerahan yang sejati. Juga diambil hikmahnya untuk membangkitkan semangat spiritual di setiap agama dan meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai Indonesia mercu suar dunia. Buku ini berisi wisik ghoib yang diterima oleh Winasis mengenai Satrio Paningit dan kondisi Nusantara saat ini serta penjelasannya, juga berisi anjuran sikap yang mesti dilakukan oleh setiap orang di saat Nusantara ditimpa bencana bertubi-tubi. Munculnya bencana di nusantara dan masalah-masalah Kebangsaan yang tak dapat teratasi merupakan tanda-tanda munculnya Satrio Paningi. Kajian Ilmiah dan Rasional Tentang Hadits Kemunculan Imam Mahdi (simbol Negara Timur) dan Isa (simbol Negara Barat ) Siapapun Orangnya yang mempelajari Hadits munculnya imam Mahdi akan berkesimpulan datangnya ditandai dengan perang Internasional- terjadi Krisis BBM atau rebutan ladang Minyak- kasus Iraq, Afganistan, Iran dan ketika tiap orang yang di timur dapat berhubungan dan melihat apa yang terjadi di barat dengan sekejap mata- munculnya teknologi telekomunikasi 3G yaitu Wideband-CDMA-komunikasi suara dan tampilan layar sekaligus. Dalam kitabnya Joyoboyo disebut: Satrio Paningit bakal jumedul ana antarane mandura wetan (pulau Madura) lan manduro kulon ( desa Matokan, Kabuh, Jombang) , merupakan wilayah Jawa Timur. Tasawuf ideal adalah tasawuf berdasarkan universalitas keagamaan yaitu berdasarkan ajaran para nabi yaitu 124.000 nabi yang tersebar di berbagai suku bangsa di dunia denan inti akhlakul karimah, membela yang tertindas dan menegakkan prinip keadilan. Perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa (berbeda –beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang mendua sebab Tuhan adalah Tunggal dan Transenden, tetapi termanifestasi ke berbagai bentuk. Dalam kitab Sutasoma karangan mpu Tantular.
Daftar isi :Bab 1: Nusantara Menuntut Keadilan – jilid 2,Bab 2: Nusantara Menuntut Keadilan – jilid 1, Bab 3: Bumi Nusantara Menanti Bocah Angon,Bab 4: GORO-GORO INDONESIA.,Bab 5: Sumatera, Raja Jayanegara dan Diplomat Adityawarman, Bab 6: Tahun 2012 Bumi akan dihancurkan kembali, Bab 7: Pandangan Perspektif Geopolitik: Nusantara dan Majapahit, Bab 8: Siapakah Imam Muhammad bin Hasan Al Askari, Bab 9: Satrio Paningit : Antara Bima, Semar dan Saudara Kembar Baladewa dan Kresna, Jawa Timur: Mandura Wetan dan Manduro Kulon, Bab 10: Kajian Tafsir Huruf Muqota’ah dan Mulla Shadra : Pandangan Siti Jenar dan Husain ibnu Mansur al-Hallaj dalam Manunggaling Kawulo Gusti, Bab 11 Sholat dan Manunggaling Kawulo lan Gusti MaknaTerdalam Huruf Ba – Saripati Fateha, Bab 12: Islam , Pewayangan Jawa dan Langit Lima sebagai Cerminan Kondisi Nusantara, Bab 13 : Makna Pluralisme Dibalik Surat al Waqiah dan Surat Yasin, Bab 14 : Tokoh Sufi dalam Universalitas Keagamaan Bab 15: Musik Dalam Islam ,Yunani dan Hindhu, Bab 16: Ajaran Nabi Muhammad tentang mencapai Kun/ Ismul Adzhom/ Dhunatamak/ Nama Tak Tertulis Tuhan/ Irama Ilahi, Bab 17: Tasbih Para Malaikat Langit dan Semar Punokawan, Bab 18: Dialog antara Semar dan Rsi Drona, Bab 19 Rokaat Terakhir : Kunci akhir Al Waqi’ah/ Goro-Goro , Puisi Para Pencinta, Kajian Kebangsaan dari Poros Poros Langit dan Intelektual, Sarasehan Budaya Kembali ke Jati Diri Bangsa: Belajar dari Dinasti Majapahit.,Tentang Gajah Mada dan Desa Matokan, Kabuh, Jombang . Lintang Kemukus telah muncul makanya sholat dan Doa Pejuang Keadilan dan Kejayaan dilakukan untuk antisipasi saat ini dan menjelang 2012, sekilas tentang Syek Subaqir atau Muhammad al Baqir, Wirid Harian untuk Hajat dan Rizqi dari Syekh Subaqir.
Referensi Pustaka :
1. Insan Kamil, Syeikh Abdul Karim al Jaili, Pustaka Hikmah Perdana, 2005
2. Bhagavad Gita as It Is, Sri Srimad A.C Bahktivedanta Swami Prabhupada, Hanuman Sakti, 2000
3. Tafsir Nurul Quran, Allamah Kamal Faqih, Al Huda, 2006
4. Hakekat Sholat, Imam Khomeini, Misbah, 2000
5. Makrifat Ibadah,Sayid Haydar Amuli,Serambi, 2008
6. Ensiklopedi Wayang Purwa, Drs Suwandono, Ditjen Kebudayaan Departemen P & K,
7. Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam, Prof. Seyyed Hossein Nasr, Mizan, 2003
8. Suluh Sant Mat, Maharaj Charan Singh,Yayasan Radha Soami Indonesia, 1996
9. Tafsir Surat Yasin, Prof .Mohsin Qiraati, Cahaya, 2006
10. Biografi Politik Ali Syari’ati, Prof.Ali Rahnema, Erlangga, 2000
11. Ajaran dan Kehidupan Spiritual Ibnu ’Arabi, Stephen Hirtenstein, Murai Kencana, 2001
12. Citra Bima, Drs. Woro Aryandini, Universitas Indonesia, 2000
13. Kitab Negara Kertagama, Dr Bambang Pramudito, Gelombang Pasang, 2006
14. Imam Mahdi, Proses Gerakan hingga Era Kebangkitan, Prof Ali al Kurani, Misbah, 2004
15. website ,Sejarah Jambi
16. Tafsir Sejarah Nagara Kretagama, Prof.Dr.Slamet Muljana, LKIS, 2006
17. Acara lokakarya Shalat sebagai Mi’rajnya Orang-orang Beriman, 6 Oktober 2004, di Jakarta Islamic Center
18. Husain bin Manshur al Hallaj, Prof. Louis Massignon, 2000, Serambi
19. Manifestasi Ilahi, Mulla Shadra, Pustaka Hidayah, 2004
20. Wisik-wisik Ghoib dari winasis Poros Langit dan Intelektual Independen yaitu kyai Turmudzi dkk
21. Kitab Bait Joyoboyo, Raja Kediri,
22. 14 Manusia Suci, Fatih Guven, 1996
23. Majalah Cempala,Semar,1994
24. Serat Siti Jenar, Tan Khoen Swie, Kediri,1922
25. Website,Naqshabandi Haqqani, United state of America
26. website, Atlantic Geology of Prof.Aryo Santos
Untuk pembaca yang berminat mengikuti perkembangan Poros Langit dan Intelektual Independen atau memberikan saran pendapat dan komunikasi di dunia maya/ pemesan buku ini. Bisa menuliskan pendapatnya di website blog di internet dengan alamat dibawah ini:
http:/poroslangit.blogdrive.com/archive/1.html
Distributor Tunggal Buku :
Info Pembelian Buku dapat dibeli di:
Bustanus/Mimi Oktiva di Warnet Nusantara-Jayanegara, Jl. Jayanegara 11/17 Jombang-JawaTimur,
Telp 0321 862137 atau sms/telpon di HP: 0818 08052575
Doa Pejuang Keadilan dan Puncak Kejayaan
Lintang Kemukus telah muncul bulan Safar tahun 2008 makanya Rakyat dianjurkan untuk mengamalkannya. Doa ini dibaca untuk mendapatkan keselamatan dan keberanian melakukan keadilan untuk mengantisipasi kondisi saat ini dan sebagai bekal persiapan tahun 2012.
Sebelum membaca Doa ini, sebaiknya melakukan sholat tasbih 2 rokaat atau 4 rokaat (halaman 11) , kemudian baca Muqadimah berikut lalu doa pejuang keadilan dan kejayaan :
Sebelum membaca Doa ini, sebaiknya melakukan sholat tasbih 2 rokaat atau 4 rokaat (halaman 15) , kemudian baca Muqadimah berikut lalu doa pejuang keadilan dan kejayaan :
• Allohu akbar 12x
• A`udhu bi-llahi minas-syaithon ir-rajiimi 3x
• Bismillaahir Rahmaan nir Rahiim ta’ala Laa Hawla Wa laa Quwata Illa Billaah 7x
• Asy-hadu allaa ilaaha illallaahu wahdahu la syarikalahu ilahan wahidan ahadan fardan shomadan lam yattakhid shohibatan walaa walada, wa asy-hadu anna Muhammadan abduhu wa Rosuuluhu atau Asy-hadu allaa ilaaha illallaahu wa asy-hadu anna MuhammadarRosuululloh – 12x
• Sholawatullohi wa malaa’ikatihi wa anbiyaa’ihi wa rusuulihi wa hamalatil arsyi wal kursi wa jaami’il kholqihi fi samaawati wal ardli wa maa bainahuma ala sayidinaa Muhamadin Sholaatan tulqi biharrukba wal haibata fi quulubil kafirrin wal musyrikiin wa dhoolimiin wal munafiqiin wal mufsidiin wa alaa ahlihi wa ithrootihi ahli baiti ’alaihissalaam wa rohmatulloohi wabarokaatuhu bi ’adaadi kulli ma’luumi laka haqqo qodrihi wa miqdarihil adhiim wastagfirulloh alladzii lailaaha illaahuwal hayulqoyuum wa atuubu ilaihi- atau Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin
• 7x
• Allohumma innii as ’aluka bismikal adhiim wa as’aluka allohummaa bi barokaatihaa antun jihana bihaa innaka anta allamulghuyuub wa kasyiful huruf innaka ’alaa kulli syaiin qodiir -7x
• Wa idzaa sa’alaka ibaadi annii fa innii qoriibun ujiibu da’awatad daa’i idzaa da’aanii fal yastajibu lii wal yu’minuu bii la’allahum yarsudun-12x
• Demi Alloh Rosullulloh Wallohi Allohu Akbar 3x Lillahi ta’ala Laa Hawla Wa laa Quwata Illa Bil laahil Aliyil Adhim- 3x
Barang siapa mendoakan saudaranya yang ghoib maka dia akan diseru oleh malaikat dunia “Wahai Hamba Alloh ,atasmu seratus ribu kali dari doamu yang engkau panjatkan untuk saudaramu” (Imam Ja’far Shodiq as)
“Mendoakan saudaramu yang ghoib akan mendekatkan orang yang berdoa pada rezeki dan menjauhkannya dari bencana, kemudian pendoa akan memperoleh apa yang dipanjatkan”(Imam Ja’far Shodiq as)
“Barangsiapa berdoa dengan terlebih dahulu mendoakan 40 orang mukmin, lalu berdoa untuk dirinya, niscaya doanya akan terkabul” (Imam Ja’far Shodiq as)
doa para pejuang keadilan ( doa puncak untuk kejayaan kita dan bangsa) adalah kirim fatehah hadiahkan kepada: ila hadroti Nabiyil musthofaa Muhammadin SAW wa alihi wa ithrotihi ahli baiti khususon ilaa Muhammad bin Hasan Askari wa ilaa jaamiil anbiyaa’i wal mursaliin was syuhadaa’ was shoolihiin khususon ilaa Brawijaya V/ Sunan lawu, Gajah Mada, R wijaya, Syekh Subaqir, syekh Jamaluddin Qubro/Sunan Troloyo wa Syekh Maulana Maghrobi/Sunan Klaten JawaTengah wa ilaa walisongo wali qutub Tanah Jowo wa ilaa jaamiil mukminin wal mukminat wal muslimin wal muslimat al ahyaa’i minhum wal amwaat khususon abaainaa wa ummahaatinaa wa ushulihim wa furuihim syaiun lanaa wa lahumul fatehah…33x, kemudian (ayat Quran-mukadimah) Wa idzaa sa’alaka ibaadi annii fa innii qoriibun ujiibu da’awatad daa’i idzaa da’aanii fal yastajibu lii wal yu’minuu bii la’allahum yarsudun-33x (Doa Mempercepat Kejayaan Dirimu dan Bangsamu) Allohummaghfirli mukminin wal mukminat atau allohumagfirli zunubi wa waliwalidaya warhamhuma kama robbayanisoghiro wa li jamiil mukminin wal mukminat wal muslimin wal muslimat al ahyaa’i minhum wal amwaat 15x, Laqad jaa aakum rosuulum min anfusi kum aziizun alaihi maa anittum hariishun alaikum bil mu’mineenaa ra’uufur raheem. Fa’in tawwallau faqul hasbiyallallaahu laa ilaaha illa huuwa alaihi tawakkaltu wa huwwa rabbul ‘arshil adheem, Sallallaahu ‘alaika Ya Sayidinaa Ya Mohammadu Ya Rosuulallah shallal laahu ‘alaihi wassallaam 5x, Fatehah 11x, Kursi 11x, surat ikhlas 3x, inna anzalnahu fii lailatul qadr/surat al.qadr.3x, (sholawat imam Ali bin abuthalib a.s, Fatih, Quwais alQorni ) untuk mencapai puncak Hakekat dan Ma’rifat, bisa dihitung dengan jari kyai khos di tanah Jawa yang punya doa ini), Sholawatullohi wa malaa’ikatihi wa anbiyaa’ihi wa rusuulihi wa hamalatil arsy’i wal kursi wa jaami’il kholqihi fii samaawati wal ardli wa maa bainahumaa ‘alaa sayidinaa muhamadinil fatihi limaa ughliqo wal khotimi limaa sabaqo wan naashiril haqqi bil haqqi wal haadi ilaa shirootikal mustaqiim wa ‘alaa aalihi wa ithrotihi ahli baiti alaihissalaam wa rohmatulloohi wabarokaatuhu bi ‘adaadi kulli ma’luumi laka haqqo qodrihi wa miqdaarihil adhiim wastagfirulloh alladzi lailaahaillahuwal hayulqoyuum wa atubu ilaihi 11X, (solawat N Yusuf as, Ketika N.yusuf dibuang oleh saudaranya ke dalam sumur maka Jibril a.s memberi doa ini ) yaa robbii muhammadin wa ali muhammadin sholli ‘alaa muhammadin wa ali muhammadin wa ajjil farrojahum , Allohumma inni as ‘aluka bi anna lakal hamdu lailaahailla anta mannanu badi’us samaawaati wal ardli dzul jalaali wal ikrom as‘aluka an tusholli ‘ala muhammadin wa ali muhammadin wa ajjil farrojahum waj ‘alli min amri fakhrojan wa makhrojan warzuqni min haitsu ahtasib wa laa yahtasib , la haula wa laa quwata illa billahi ‘aliyil adhim 11x :: Tasbih AzZahro ( tasbih 33x tahmid 33x takbir 33x), istigfar : Astaghfirullah hal ‘Adhiim alladzi Lailahailla Huwa Rahmaan nir Rahiim Yaa Hayyu Yaa Qayyuumu wa atuubu ilaihi 50x, (kuncilangit + bumi, Ketika Usman bin Affan menyerahkan semua hartanya kepada Nabi. SAW maka doa ini diberikan ) laa ilaaha illallohu wa allohu akbar wa subhaanalloh wal hamdulillah wastagfirullloh alladzi lailahaila huwal awalu wal akhiru wa dhohiru wa baathinu yuhyi wa yumitu wahuwa hayyu laayamutu biyadihilkhoiru wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiru 9x, (Ali Imron:1-2, Ismul A’dhom Quran berdasar Hadits) Wa ilahukum ilahuwahidu lailaahaila Huwa rohmanu rohiim, Alif Laam Miim Allohu LailahailaHuwal Hayyul Qoyuum, Huwa allohulladzi Lailahailahuwa Robbul arsyil ‘adhiim 11x, (ketika N.Ibrohim dibakar oleh raja Namrud dan pertolongan Jibril ditolak oleh N.Ibrohim, maka alloh mewahyukan doa ismul a’dhom ini) yaa hayyu yaa qoyyuum yaa qodiim yaa daim yaa fardu yaa witru yaa wahid yaa ahad ya shomaduladzii lam yalid walamyuulad walam yakunlahu kufuwan ahad 11x, (Ismu Dzat al Haq dan doa Perang Badr dari Nabi Khidr as diberikan ke Sayidina Ali bin abuthalib ) yaa HuWa Yaa man La Huwa illa Huwa, Yaa Alloh Yaa Nur Yaa Quddus yaa Haq, (mempertahankan Iman) Robbana la tuzigh quluubanaa bakda idzhadaitanaa wa hablanaa minladunka rahmatan innaka antalwahaab 11x, (doa wasilah Penguasa Ismul Adhom) Assalamu alaika ya Muhammad bin Hasan Askari adrikni- Assalamu alaika yaMuhammad bin Hasan Askari aghistni-7x, (untuk keselamatan dunia dan akhirat) Salamun qoulam mirrobbirrohim kunfayakun 11x, surat iklas 1x, Shollallohu ala Nabiyil ummiyi wa alihi shallohu alaihi wassalam, sholatu was salamu alaika ya sayidi ya muhammad ya rosullulloh 3x
Doa Ismul Azhom : baca surat al ikhlas 12x, lalu doa: ALLAAHUMMA INNEE AS-ALUKA BI ISMIKAL MAKHZUUNIL MAKNUUNIT T’AAHIRIT TUHRIL MUBAARAKI WA AS-ALUKA BISMIKAL A’ZEEMI WA SULTAANIKAL QADIIMI YA WAAHIBAL A’T’AAYAA WA YAA MUT’LIQAL USAARAA WA YAA FAKKAAKAR RIQAABI MINAN NAARI AS-ALUKA AN TUS’ALLIYA A’LAA MUH’AMMADIN WA AALI MUH’AMMADIN AN TUT’IQA RAQABATII MINAN NAARI WA AN TUKHRIJANII MINAD DUNYAA SAALIMAN WA TUDKHILANIL JANNATA AAMINAN WA AN TAJ-A’LA DUA’I AWWALAHU FALAAH’AN WA AWSAAT’AHUU NAJJAAH’AN WA AAKHIRAHU S’ALAAH’AN INNAKA ANTA A’LLAAMUL GHUYUUB
GHUYUUB
Doa ini dibaca tiap hari / Malam Jumat untuk:
1) Mempercepat datangnya era kemakmuran dan keadilan di Nusantara dan daerah pada khususnya maksudnya desa, kecamatan, kabupaten
2) Ketika melihat ketidak adilan, dianjurkan membaca doa ini dan bertindak untuk menanggulangi keadaan
3) Menolak Bala bencana dan mendatangkan rezeki. Carilah rezeki dengan sedekah (al Hadits)
Poin 1,2,3 dirangkum dalam Hadits berikut:
• Alloh berfirman kepada nabi Syuaib as : bahwa aku akan mengazab seratus ribu kaummu, empatpuluhribu dari mereka yang jahat dan enam puluh ribu dari mereka yang baik ( Bandingkan dengan Bencana Nusantara, banyak dari kita yang diam ketika melihat ketidakadilan di depan mata atau di lingkungan masing-masing,kita harus merubah sikap ini ). Lalu nabi Syuaib as bertanya: Yang jelek pantas untuk diazab namun juga mengapa yang baik juga kena azab? Alloh swt menjawab:, Mereka yang baik tidak mencegah orang-orang yang berbuat maksiat dan tidak marah karena marah-Ku.
4) Pendoa akan memperoleh apa yang dicita-citakan di dunia dan akhirat
5) Tidak mempan sihir atau untuk melawan sihir
6) Mempercepat pencapaian Ma’rifat dan Hakekat
7) Dibaca agar dapat bertemu dengan orang-orang Sholih lainnya perwujudan dari tanazzalul malaikatu wa ruhu fiha bi idzni/ turunnya malaikat dan ruh-ruh suci dengan seiziin Nya.surat al Qadr
8) Mempercepat tampilnya Satrio Paningit pengikut Imam Mahdi atau ( Muhammad bin Hasan al Askari bin Ali an Naqi bin Muhammad al Jawad bin Ali ar Ridho bin Musa al Kazhim bin Ja’far Shadiq bin Muhammad al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abu Thalib) yang membawa Indonesia menuju Mercu Suar Dunia
9) Menjelang pemilihan PILKADA dan PEMILU 2009, seluruh masyarakat Indonesia dihimbau untuk melakukan Petunjuk di Lampiran 3 ini, supaya mendaptakan kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
September 13, 2008 at 10:15 pm
ALUMNI MQ TEBUIRENG DARI CIKARANG
October 8, 2008 at 3:16 pm
Tampaknya sangat cinta dengan NU ya….
October 8, 2008 at 3:17 pm
Boleh Kenalan Mas…?
March 7, 2009 at 2:51 pm
kyana zaman sekarang bnyak pembenaran2 yang muncul.bagaimana sikap anda tentang pengobatan ponari dan pengobatan yang mentransfer penyakit ke binatang???
April 7, 2009 at 7:55 am
Assalamu’alaikum,
Mas Toni, minta ijin ambil foto Eyang Saifuddin, saya anak kedua Alm Fahmi Saifuddin, perlu foto cepat, alhamdulillah dapet. Mau bikin group SZ di Facebook. Terima kasih.
May 30, 2009 at 10:24 pm
Yakher yakher.. Sapa tu yang nulis ijazah? Ada syi’ah d blog nahdliyyah?
June 1, 2009 at 1:58 pm
Mas, menawi gadha fotonipun romo yai Wahab Hasbullah yang menghadap kamera mohon diterbitkan. Soale kok sulit sekali nyari foto blio yang posenya menghadap kamera.
ainul yakin
masyaqin@gmail.com
September 13, 2009 at 9:46 pm
ma kasih ya mas atas infonya, coz. aku butuh banget sejarah seperti ini karena dapat bantu-bantu aku dalam mengajar anak2